✨ Jangan sampai ketinggalan! Daftarkan diri Anda untuk mengikuti Webinar Apresiasi Karyawan yang dijadwalkan pada tanggal 29 Februari.🎖️
✨ Jangan sampai ketinggalan! Daftarkan diri Anda untuk mengikuti Webinar Apresiasi Karyawan yang dijadwalkan pada tanggal 29 Februari.🎖️

Daftar sekarang

Webinar Langsung: Rahasia Membangun Roda Gila Pertumbuhan B2B2C yang Sukses
Simpan tempat Anda sekarang

Daftar Istilah Empuls

Glosarium Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketentuan Tunjangan Karyawan

Kunjungi Glosarium Sdm

Komunikasi Informal

Komunikasi informal di tempat kerja mencakup pertukaran ide, informasi, dan pesan secara instan di antara rekan kerja. Komunikasi informal merupakan bagian alami dan penting dari organisasi atau tempat kerja mana pun, karena komunikasi ini memupuk persahabatan, hubungan sosial, dan rasa memiliki.

Apa yang dimaksud dengan komunikasi informal?

Komunikasi informal adalah komunikasi santai di antara rekan kerja. Komunikasi ini melengkapi komunikasi formal dan meningkatkan hubungan kerja di seluruh organisasi, serta mendorong dialog terbuka, berbagi wawasan, dan membangun hubungan yang kuat.

Dengarkan, kenali, berikan penghargaan, dan pertahankan karyawan Anda dengan perangkat lunak keterlibatan karyawan kami  

Apa saja cara untuk melakukan komunikasi informal?

Beberapa cara komunikasi informal dapat dilakukan di tempat kerja adalah sebagai berikut:

  1. Percakapan santai
  2. Kegiatan membangun tim
  3. Ruang kerja kolaboratif
  4. Acara sosial
  5. Pertemuan informal
  6. Bimbingan dan dukungan rekan kerja
  1. Percakapan santai: Diskusi informal dilakukan saat istirahat, sebelum dan sesudah rapat, atau saat transisi antar tugas, karena percakapan di tempat ini memungkinkan anggota tim untuk berkomunikasi secara pribadi, dan mendiskusikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan.
  2. Kegiatan membangun tim: Acara dan kegiatanmembangun tim menawarkan kesempatan kepada karyawan untuk berkomunikasi dalam lingkungan yang santai dan menyenangkan karena kegiatan ini dapat melibatkan acara olahraga, makan siang, tamasya atau aktivitas tim, yang semuanya mendorong komunikasi terbuka dan memperkuat ikatan tim.
  3. Ruang kerja kolaboratif: Tata letak kantor terbuka dan ruang kerja kolaboratif memungkinkan interaksi spontan dan komunikasi informal di antara rekan kerja. Lingkungan ini memfasilitasi komunikasi yang mudah diakses dan kolaborasi ide tanpa perlu rapat formal.
  4. Acara sosial: Acara sosial dan kumpul-kumpul yang disponsori oleh perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk terhubung secara pribadi dan memperkuat hubungan di luar interaksi yang berhubungan dengan pekerjaan.
  5. Pertemuan informal: Pertemuan informal dapat terjadi secara spontan atau terjadwal tanpa agenda yang ketat atau struktur formal. Pertemuan ini menawarkan suasana yang lebih santai untuk bertukar pikiran, memecahkan masalah, dan berbagi informasi terbaru di antara anggota tim.
  6. Bimbingan dan dukungan rekan kerja: Hubungan bimbingan dan dukungan rekan kerja yang informal memungkinkan karyawan untuk mendapatkan bimbingan, saran, dan umpan balik dari rekan kerja yang lebih berpengalaman.

Apa saja jenis-jenis komunikasi informal?

Berbagai jenis komunikasi informal adalah sebagai berikut:

  1. Untai tunggal
  2. Rantai probabilitas
  3. Rantai gosip
  4. Rantai cluster
  1. Untaian tunggal: Dalam pola komunikasi untai tunggal, informasi diteruskan dari satu orang ke orang lain dalam urutan linier, menyerupai rantai, karena pendekatan langsung ini memastikan bahwa pengetahuan disampaikan secara konsisten di sepanjang rantai orang per orang.
  2. Rantai probabilitas: Dalam pola komunikasi rantai probabilitas, informasi disampaikan dari satu orang ke orang lain berdasarkan kemungkinan orang tersebut tertarik, dan pendekatan ini mengoptimalkan relevansi informasi yang dibagikan di antara individu.
  3. Rantai gosip: Rantai gosip melibatkan transmisi informasi non-linier dari satu orang ke orang lain, sering kali melalui gosip atau rumor. Pola ini dapat menyebabkan penyebaran data yang cepat tetapi juga dapat mengakibatkan distorsi pesan asli.‍
  4. Rantai klaster: Rantai kluster terjadi ketika informasi beredar dalam sekelompok individu yang saling terhubung, seperti tim atau departemen tertentu. Pola komunikasi ini mendorong pembagian informasi yang efisien dan membangun hubungan dalam kelompok, namun juga dapat menyebabkan paparan yang terbatas dan pemikiran kelompok.

Apa saja keuntungan dan kerugian dari komunikasi informal?

Keuntungan dari komunikasi informal:

  1. Komunikasi yang cepat dan efektif
  2. Peningkatan keterlibatan karyawan
  3. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi
  4. Buka dialog
  1. Komunikasi yang cepat dan efektif: Metode komunikasi informal, seperti pesan instan, memfasilitasi pertukaran informasi yang cepat, sehingga memudahkan karyawan untuk mencari klarifikasi, berbagi informasi terbaru, dan berkolaborasi secara real-time.
  2. Peningkatan keterlibatan karyawan: Keterlibatankaryawan yang lebih baik memungkinkan karyawan merasa lebih nyaman saat berkomunikasi secara informal, yang mengarah pada peningkatan kepuasan kerja dan lanskap kerja yang menyenangkan.
  3. Fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi: Saluran komunikasi informal bersifat fleksibel dan mudah beradaptasi dengan kebutuhan individu yang terlibat, sehingga lebih mudah untuk menyesuaikan gaya komunikasi berdasarkan konteks dan hubungan.
  4. Dialog terbuka: Komunikasi informal mendorong diskusi terbuka dan percakapan yang mengalir bebas, sehingga karyawan dapat berbagi ide, umpan balik, dan kekhawatiran.

Kerugian dari komunikasi informal:

  1. Potensi kesalahpahaman
  2. Rumor dan gosip
  3. Kurangnya akuntabilitas
  1. Potensi kesalahpahaman: Komunikasi informal bisa jadi tidak memiliki kejelasan dan format seperti saluran formal, yang dapat menyebabkan kesalahpahaman, salah tafsir, dan penyebaran informasi yang tidak akurat.
  2. Rumor dan gosip: Komunikasi informal, khususnya rantai gosip, dapat menyebabkan rumor dan informasi yang tidak berdasar, yang berpotensi menyebabkan gangguan dan berdampak negatif pada moral.

Kurangnya akuntabilitas: Komunikasi informal mungkin tidak membuat individu bertanggung jawab atas informasi yang mereka bagikan, sehingga berpotensi menyebabkan praktik komunikasi yang tidak bertanggung jawab atau tidak dapat diandalkan.

Mengapa komunikasi informal penting dalam sebuah organisasi?

Komunikasi informal sangat penting dalam sebuah organisasi karena beberapa alasan:

  1. Meningkatkan keterlibatan karyawan
  2. Menumbuhkan semangat tim
  3. Mendorong dialog terbuka
  4. Mendukung berbagi pengetahuan
  5. Memperkuat hubungan dengan kepemimpinan
  6. Meningkatkan semangat kerja karyawan
  1. Meningkatkan keterlibatan karyawan: Ketika karyawan merasa nyaman untuk terlibat dalam komunikasi informal, mereka lebih mungkin untuk secara aktif berpartisipasi dalam diskusi, berbagi ide, dan berkontribusi pada tujuan organisasi.
  2. Menumbuhkan semangat tim: Komunikasi informal mendorong karyawan untuk terhubung secara pribadi, membangun kepercayaan dan persahabatan dalam organisasi. Rasa saling memiliki ini menumbuhkan lanskap kerja yang baik dan mendorong kerja sama tim.
  3. Mendorong dialog terbuka: Komunikasi informal memungkinkan terjadinya diskusi yang lebih terbuka dan jujur. Karyawan mungkin merasa tidak terlalu dibatasi oleh formalitas dan hierarki, sehingga lebih mudah untuk mengekspresikan pemikiran dan kekhawatiran mereka.
  4. Mendukung berbagi pengetahuan: Melalui komunikasi informal, karyawan dapat berbagi pengetahuan dan aktivitas terbaik satu sama lain. Pembelajaran informasi ini membantu dalam pengembangan profesional pemahaman organisasi secara keseluruhan.
  5. Memperkuat hubungan dengan pimpinan: Komunikasi informal menjembatani kesenjangan antara karyawan dan pimpinan. Ketika para pemimpin berpartisipasi dalam percakapan informal, hal ini menciptakan budaya kerja yang lebih mudah didekati.
  6. Meningkatkan semangat kerja karyawan: Komunikasi informal memungkinkan karyawan untuk meningkatkan semangat kerja, merayakan keberhasilan, mengakui pencapaian, dan memberikan umpan balik positif satu sama lain. Hal ini meningkatkan kepercayaan diri dan mengembangkan lingkungan kerja yang positif dan memotivasi.

Bagaimana komunikasi informal dapat digunakan secara efektif?

Komunikasi informal dapat digunakan secara efektif dengan mengikuti strategi berikut:

  1. Mengenali dan menghargai saluran informal
  2. Menyeimbangkan komunikasi formal dan informal
  3. Gunakan teknologi dengan bijak
  4. Mendorong interaksi tatap muka
  5. Menetapkan ekspektasi komunikasi yang jelas
  1. Mengakui dan menghargai saluran informal: Mengakui pentingnya komunikasi informal dan perannya dalam membangun hubungan dan mendorong kolaborasi. Hindari menganggap pertukaran informal sebagai sesuatu yang tidak relevan dan doronglah penggunaannya jika diperlukan.
  2. Seimbangkan komunikasi formal dan informal: Meskipun komunikasi informal sangat berharga, namun komunikasi ini harus melengkapi komunikasi yang tepat. Pastikan bahwa informasi penting juga dibagikan melalui komunikasi resmi untuk menjaga keakuratannya.
  3. Gunakan teknologi dengan bijak: Manfaatkan teknologi untuk meningkatkan komunikasi informal. Platform pesan instan, alat kolaboratif, dan grup media sosial dapat memfasilitasi pekerjaan yang cepat dan efisien di antara anggota tim.
  4. Dorong interaksi tatap muka: Meskipun teknologi sangat berharga, doronglah interaksi tatap muka bila memungkinkan. Komunikasi tatap muka memungkinkan adanya isyarat dan hubungan non-verbal.
  5. Tetapkan ekspektasi komunikasi yang jelas: Perjelas batasan komunikasi informal dan berikan panduan kapan waktu yang tepat untuk menggunakan jalur informal versus jalur formal.

Survei denyut nadi karyawan:

Ini adalah survei singkat yang dapat sering dikirim untuk memeriksa pendapat karyawan Anda tentang suatu masalah dengan cepat. Survei ini terdiri dari lebih sedikit pertanyaan (tidak lebih dari 10) untuk mendapatkan informasi dengan cepat. Ini dapat diberikan secara berkala (bulanan / mingguan / triwulanan).

Pertemuan empat mata:

Mengadakan rapat berkala selama satu jam untuk obrolan informal dengan setiap anggota tim adalah cara terbaik untuk mendapatkan gambaran sebenarnya tentang apa yang terjadi dengan mereka. Karena ini adalah percakapan yang aman dan pribadi, ini membantu Anda mendapatkan detail yang lebih baik tentang suatu masalah.

eNPS:

eNPS (employee Net Promoter score) adalah salah satu cara paling sederhana namun efektif untuk menilai pendapat karyawan Anda tentang perusahaan Anda. Ini termasuk satu pertanyaan menarik yang mengukur loyalitas. Contoh pertanyaan eNPS meliputi: Seberapa besar kemungkinan Anda merekomendasikan perusahaan kami kepada orang lain? Karyawan menanggapi survei eNPS pada skala 1-10, di mana 10 menunjukkan bahwa mereka 'sangat mungkin' untuk merekomendasikan perusahaan dan 1 menandakan bahwa mereka 'sangat tidak mungkin' untuk merekomendasikannya.

Berdasarkan tanggapan, karyawan dapat ditempatkan dalam tiga kategori berbeda:

  • Promotor
    Karyawan yang telah merespons positif atau setuju.
  • Pencela
    Karyawan yang bereaksi negatif atau tidak setuju.
  • Pasif
    Karyawan yang tetap netral dengan tanggapan mereka.

Tautan Cepat

Solusi Keterlibatan Karyawan
Daftar Istilah

Diakui oleh para pakar pasar